Assalamu'alaikum Wr.WB

Terima kasih kepada semua orang yang sudah berkunjung ke blog ini......

Terima kasih banyak...

Semoga Bermanfaat..

S E L A M A T D A T A N G

Selamat Datang Di blog ini semoga bermanfaat


Other



Ya, ukhti

ana uhhibukki..



  

         eits jangan salah paham dulu dengan judul diatas..
100% masih normal.^,^.

            Ya, entah mungkin karena baru-baru ini ada yang berkata begitu.. ...........
“Ya ukhti ana uhibukki plus embel-embel lainnya”, ma’af bukannya saya tidak menghargai kata-katanya, bahkan saya tau, jikalau kata-kata itu sudah dipersiapkannya sejak lama, kata-katanya nyaris  sempurna, EYDnya tepat dan tidak ada kesalahan. Namun sekali lagi ma’af kau datang terlalu cepat. Ya terlalu cepat disaat  pendirian saya tentang itu sudah kuat, saya hanya berprinsip “Akan menjadi wanita luar biasa, agar dicari oleh laki-laki luar biasa pula”.

Prinsip saya ini tercetus semenjak sebuah kejadian indah, kenapa indah, sebenarnya kalau orang kebanyakan pasti mengatakan itu hal terpedih, terpahit..n segudang lainnya, namun saya bersyukur karena dari kejadian itu saya bisa sadar, (lebih tepatnya disadarkan) *Jazaakallahu khoiron, buat yang telah menyadarkan saya......bersyukur jadinya toch. Karena begitu banyak orang yang lalai dan terjerumus kehal-hal buruk dan itu bermula dari pacaran, banyak orang yang harus gagal mengapai mimpi masa depan hanya karena pacaran kelewat batas. Boleh berkata sekarang, kami pacaran aman, namun aman menurut mu, bisa jadi sarang setan menjerumuskanmu kelubang yang lebih dalam. Nah jadi apa prinsip saya ? “ Ya Saya, Insya Allah sebisa mungkin menghindari yang namanya berduaan dengan lawan jenis bukan muhrim semisal pacaran”. *Do'akan saja... ^_^.


Sedikit melenceng. Ini adalah beberapa sifat perempuan maupun laki-laki yang sedikit tidak disuka....saya tak menyukai laki-laki  maupun perempuan yang senang ha..hii.. (tertawa bergurau terlampau dengan lawan jenis), laki-laki atau perempuan yang senang mengekspos diri dengan perempuan-perempuan atau laki-laki  lain, yang suka foto-foto ria dengan lawan jenis, (berfoto dengan lawan jenis boleh, namun jikalau berdua saja. lain pula ceritanya..).

Kalau alasannya hanya silahturahmi, siapa yang tidak boleh bersilaturahmi *berdosa malah memutuskan hubungan silaturhami, namun mohon dijaga batas-batas yang ada.. pernah salah seorang sahabat menasehati,  ( Sepeti kata seorang sahabat : Jikalau itu dilarang, mengapa mesti dikerjakan)

Tak ibakah kalian dengan suami atau istri kalian kelak, mereka pasti merasa sedih dan sakit hati jikalau tau, kalian pernah melakukan itu…..jangan jadikan ukhuwah sebagai alasan……

            Jadi  kepada para orang yang pernah mengatakan “ana uhibukki”,tak apa jikalau nantinya kalian mengisi hati kalian dengan banyak wanita sekaligus , silahkan namun berarti mereka hanya lah orang-orang yang bisa dikategorikan orang  tidak setia.,

Tak apa.
Karena saya berprinsip jadi wanita luar biasa pasti akan dicari oleh lelaki luar biasa.. (yang terbaik ahklaknya dimata Allah).. siapa dia ? Wallahu’alam..
(^_^)….
^,^..
Mohon ma'af untuk semua kesalahan, jangan dianggap ini sebagai kata-kata menggurui tapi semoga kita bisa berubah kearah yang lebih baik.. Allahuma Amin.. ^^

Tambahan sedikit..  
tata cara pergaulan laki-laki dan perempuan :

a. Batasan Memandang dan Aurat
 
Islam memerintahkan agar orang beriman baik laki-laki maupun wanita menahan pandangannya ketika menghadapi sesuatu yang potensial terhadap fitnah. Itulah alasannya mengapa Islam melarang seseorang saling berpandangan dengan lawan jenisnya. Larangan ini didasarkan kepada ayat al-Qur’an dan hadis nabi


 قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Dan katakanlah kepada orang-orang yang beriman: ’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui terhadap apa yang mereka lakukan” (an-Nur:30)
Selain itu juga hadis dari Jarir bin Abdullah ra ia berkata: 

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجْأَةِ فَقَالَ اصْرِفْ بَصَرَكَ

“Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang [lawan-jenis] secara tiba-tiba [tanpa disengaja]. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR Muslim) 

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ الْمَنْطِقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ

“Sesungguhnya Allah –‘azza wa jalla- telah menetapkan bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (Al-Bukhari-Muslim)

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعَلِيٍّ يَا عَلِيُّ لَا تُتْبِعْ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الْأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الْآخِرَةُ

Rasulullah saw bersabda kepada Ali, Wahai Ali, Jangan kau ikuti pandangan (pertama) dengan pandangan (selanjutnya), karena bagimu (pandangan) yang pertama dan bukan bagimu pandangan yang lainnya
Untuk memudahkan kaum mukminin dalam menahan pandangan, maka Allah menegaskan agar kaum mukminin pada umumnya menutup aurat. Diharapkan dengan tertutupmya aurat semakin kecil kemungkinan timbulnya fitnah. Firman Allah tentang menutup aurat adalah

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, (an-Nur:31)

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (al-Ahzab:59)

b. Larangan khalwat dan safar tanpa disertai mahram.

Aturan kedua yang sangat ditekankan oleh Islam adalah berdua-duaan dengan lawan jenis. Larangan ini terdapat di dalam hadis nabi saw

عن ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَقُولُ لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ وَلَا تُسَافِرْ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ امْرَأَتِي خَرَجَتْ حَاجَّةً وَإِنِّي اكْتُتِبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا قَالَ انْطَلِقْ فَحُجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Aku mendengar nabi saw berkhutbah, beliau berkata, janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan mahramnya. Dan janganlah seorang wanita mengadakan perjalanan panjang (safar) melainkan bersama mahramnya. Lalu ada seorang lelaki ada yang berdiri lalu berseru, Wahai rasulullah saw, sesungguhnya isteriku keluar rumah karena ada keperluan (berhaji) sementara aku sudah mendaftarkan diri untuk ikut ke dalam peperangan ini dan ini. Rasulullah bersabda, “Pulanglah, lalu berhajilah bersama isterimu” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Larangan seorang wanita bepergian seorang diri menuju Baitullah diperselisihkan oleh para ulama’. Sebagian Ulama’, seperti Imama asy-Syafi’i melarang wanita pergi haji seorang diri tanpa mahram, kecuali untuk melaksanakan haji wajib. Tetapi ada juga yang melarang secara mutlak.

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ

Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah saw bersabda, jauhilah oleh kalian menemui wanita. Lalu ada seorang pria bertanya, Wahai Rasulullah apakah pendapat engkau tentang ipar. Beliau menjawab, “Ipar itu adalah kematian” (at-Tirmidzi)

لَا يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا

Janganlah seorang di antara kalian berkhalwat dengan seorang wanita, karena yang ketiganya adalah syetan (Tirmidzi dan Ahmad)

c. Larangan bersentuhan kulit

Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari).
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. 

عن مَعْقِلَ بن يَسَارٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ

Dari Ma’qil bin Yassar, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR ath-Thabrani)

d. Meskipun Islam telah membatasi dengan aturan yang super ketat, tetapi tetap juga memerikan peluang untuk bisa terjadi hubungan antara lelaki dengan wanita. Hanya saja, hubungan ini adalah hubungan yang bersifat umum, seperti pendidikan, jual beli, pengobatan dan lain-lain. Adapun hubungan khusus antara lelaki dan wanita, seperti saling mengunjungi, mengadakan wisata bersama, dan yang semacamnya. Allahu a’lam bish-shawab.

Lainnya... : 



  • Menutup Aurat



  • Allah berfirman, ”… Dan janganlah mereka (wanita-wanita mukmin) menampilkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak dari pandangan dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya …” (An-Nur: 31) Artinya, bila harus berbicara dengan pria non mahram, seorang wanita muslimah harus menutup aurat sebatas yang dia yakini sebagai aurat, menurut dasar yang jelas. 



  • Tenang dan Terhormat dalam Gerak-Gerik



  • Allah berfirman “… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab: 32) Di sini, yang perlu dihindari oleh wanita muslimah saat berbicara dengan pria non mahram adalah tutur kata yang dibuat-buat, yang dibikin supaya menarik, mendayu-dayu, mendesah-desah, atau dengan menggunakan suara yang diperindah, terlalu lemah lembut, dan sejenisnya. Bicaranya harus tegas, lugas dan seperlunya saja



  • Serius dan Sopan dalam Berbicara



  • Allah berfirman, “… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab: 32) Artinya, seorang muslimah tidak layak banyak bergurau dan bercanda saat berbicara atau membicarakan sesuatu dengan lawan jenisnya. Karena, canda dan tawa itu dapat mengundang ketertarikan pihak lawan jenis. Dan itu bahaya yang perlu dihindari sebisa mungkin. 



  • Hindari Membicarakan Hal-hal yang Tidak Perlu



  • Segala yang bersifat darurat, haruslah dibatasi sebisa mungkin. Meski berbicara dengan lawan jenis tidak selalu merupakan hal darurat bagi seorang wanita muslimah, namun berbicara secara panjang lebar bisa menyudutkan seorang wanita muslimah dalam kedaruratan. Karena itu akan bisa menggiringnya untuk sedikit banyak menyentuh hal-hal yang dianggap kurang baik, atau bahkan dilarang dalam Islam. Oleh sebab itu, coba batasi ruas-ruas pembicaraan, dan hindari topik-topik yang tidak perlu dibahas. Karena, bagaimanapun, seorang wanita adalah godaan bagi kaum lelaki. Bahkan godaan terberat baginya dalam segala situasi dan kondisi. Allah berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna” (Al-Mukminun : 1-3) 




    Tanpa Nama (1)


    Hohoho.. awal mulanya tau lagunya maher zain , waktu itu c abang rizki yang ngenalin pas albumnya keluar yang Thank You Allah, maklum kalau hidupin winamp dikompi, semua lagu dimasukin tampa liat-liat tu siapa penyanyinya kadang-kadang lagunya tau tapi penyanyi lupa atau judulnya lupa,, heeee

    Nah pas hari sabtu mau ngambil nomor ujian semesteran,  salah seorang sahabat yang kebetulan senior nanya, tau maher zain pa ngak ? sambil mengingat-ingat siapa itu maher zain, *awalnya saya pikir penemu loh, heee (peace  senior, hee), beberapa menit kemudian munculah rahmat yang tak diduga *lebay deh, ingat juga siapa itu maher zain, dia kan penyanyi religi iya kan ? saya balas aja, “Penyanyi religi dari swedia t ?”, trus dibalas oleh c senior “ Iya, lagunya keren-keren suka yang mana?”, sontak saya lansung speachless gitu, jujur….. lupa… judul lagunya apaan ya, nah c kakak senior bilang beberapa lagu yang disukainya, ahkirnya ingat juga kalau tau lagunya yang “inshallah” karena dilagu itu ada beberapa kali pengulangan kata “Inshallah”.
    Sepulang ngambil nomorpun saya sempatkan diri download lagu maher zain yang lain *niat sih pengen download, heee… awal dengar, sempat ngomen gitu dalam hati, “subhanallah, ni lagu ngasih spirit lain deh, hohho.. musiknya asik buat didengar, pantesan c senior suka ni lagu ampe pernah dijadiin status *ngaku… iya kan ?” heehee..
    Ada beberapa lagu yang saya download, downloadnya acak-acakan, .
    Saya paling suka lagunya, diurutin ya : Hold my hand, Baraka –allahu lakuma, trus baru palestine will be free, etc. Ngak tau kenapa itu dijadiin top list.a mungkin karena musiknya rada-rada bikin semangat berkorbar gitu. Nah lagu Baraka –allahu lakuma t kan sebenarnya lagu buat orang yang lagi “Nikah”, heeeheee.. tapi saya pikir musiknya  gaul gitu, jadi asyik didengar plus ngak ngebosenin..